Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 12:56:57【Kabar Kuliner】659 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(49)
Sebelumnya: Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
Selanjutnya: BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
Artikel Terkait
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
Resep Populer
Rekomendasi

Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG

Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob

Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global